PUISI LELANGIT HATI II
Karya: Aisha Ardini
Terpejam kelopak keduanya,
Setelah berlalu titisan yang mengalir,
Mengharapkan semua akan berakhir
Ya Rabbi,
Ada kalanya aku terlemah,
Terkaku terduduk mempersoalkan segala,
Apa salah mahuku sedemikian rupa,
Terhalang tersekat ditolak semua,
Aku terkapai!
Ke kanan bertahan, adakalanya kekiri tertolak,
Membuatkan hati bertambah serak,
Lemah longlai tiada tertegak
Jiwa menangisi,
Ampuni aku Ya Rabbi,
Tiada tertahan ku menanggung semua ini,
Berat bebannya tiada terpikul,
Membuatkan hati terasa sungguh terpukul
Andai segala duri,
Bertaburan sepanjang perjalanan ini,
Mencucuk-cucuk begitu menduga hati,
Menguji sejauh mana kekuatan diri,
Aku terima!
Aku ambil segala!
Agar tiba di puncak yang nyata,
Agar akhirnya aku tersenyum bahagia
Namun,
Segala apa yang terisi,
Tiada siapapun mampu mengerti
Setelah berlalu titisan yang mengalir,
Mengharapkan semua akan berakhir
Ya Rabbi,
Ada kalanya aku terlemah,
Terkaku terduduk mempersoalkan segala,
Apa salah mahuku sedemikian rupa,
Terhalang tersekat ditolak semua,
Aku terkapai!
Ke kanan bertahan, adakalanya kekiri tertolak,
Membuatkan hati bertambah serak,
Lemah longlai tiada tertegak
Jiwa menangisi,
Ampuni aku Ya Rabbi,
Tiada tertahan ku menanggung semua ini,
Berat bebannya tiada terpikul,
Membuatkan hati terasa sungguh terpukul
Andai segala duri,
Bertaburan sepanjang perjalanan ini,
Mencucuk-cucuk begitu menduga hati,
Menguji sejauh mana kekuatan diri,
Aku terima!
Aku ambil segala!
Agar tiba di puncak yang nyata,
Agar akhirnya aku tersenyum bahagia
Namun,
Segala apa yang terisi,
Tiada siapapun mampu mengerti
Nukilan:
Aisha Ardini
❖ 11-13 Jun 2011 ❖
❖ 1.48am ❖